Cerita Lucu

MURID CERDAS

Di salah satu sekolah dasar di Yogyakarta, seorang guru mengajarkan matematika, dengan menggunakan uang rupiah sebagai sarana penyampaiannya.

Bu Guru bertanya, "Perhatikan anak-anak, pada uang rupiah yang bergambar Pak Harto berapakah nilai rupiahnya?"

Murid-murid menjawab, "Lima puluh ribu, Bu Guru!"

Bu Guru bertanya lagi, "Sekarang perhatikan, pada uang rupiah yang bergambar monyet di hutan berapakah nilai rupiahnya?"

Murid-murid menjawab, "Lima ratus, Bu Guru!"

Untuk mentest kekuatan penalaran murid-muridnya, dengan penuh selidik, Bu Guru bertanya, "Jadi apa kesimpulan yang dapat kita tarik dari gambar dan nilai masing-masing uang rupiah tersebut anak-anak?"

Murid-murid secara serempak menjawab, "Lima puluh ribu dibagi lima ratus adalah seratus, Bu Guru. Jadi menurut mata uang kita, Pak Harto sama nilainya dengan seratus monyet di hutan, Bu Guru!"

MOHON PETUNJUK

Pada waktu mengadakan kunjungan kerja ke daerah meninjau kelompencapir (kelompok penjilat, pengecap dan tukang sihir). Menteri Harmoko disertai para punakawan (al. Dirjen RTF, PPG dan Direktur TVRI=TV Ribut Iuran) menaiki pesawat dengan gayanya yang kocak dan khas. Seorang pramugari yang tergopoh-gopoh (karena melayani menteri) secara tidak sengaja menyenggol topi yang dipakai bapak menteri kita ini, sehingga topi tsb. terjatuh.

Sang pramugari secara spontan dan wajah sedikit ketakutan segera minta maaf dan akan mengambil topi yang terjatuh itu. Tapi apa yang terjadi? Harmoko segera menghardiknya "Stop, jangan diambil dulu !" Sang pramugari bertanya dengan nada heran "Kenapa pak?"

"Saya akan minta petunjuk dahulu kepada Bapak Presiden" jawab Harmoko kalem, sambil memberi perintah pada salah seorang punakawan untuk mengontak Cendana melalui HP-nya.

BAU KEMENYAN

Malam itu, Lupus pergi mengantarkan Adiknya yang sedang sakit perut ke rumah seoarang bidan yang terletak jauh dari rumahnya.Karena hari itu mobil yang biasa dipakai lupus sedang berada di bengkel karena sedang di service, maka dia harus mengantarkan adiknya dengan becak yang biasa mangkal di perempatan komplek rumahnya.Sebenarnya Lupus keberatan ketika Maminya menyuruhnya mengantar kan lupus pergi mengantarkan adiknya berobat ke tempat yang menurut orang terrkenal angker, tapi karena Bi Ijah sedang cuti pulang kampong maka mau gak mau dia yang harus mengantarkan adiknya.

Di perjalanan di atas becak.

“Pop,besok aja ya berobatnya??? Abang mo nyelesaiin tugas ni…”,kata lupus memelas.
“Duh Bang…perut lupus bener2 sakit ni.”Rengek Poppy pada abangnya.
“Tapi daerah situ angker lo.Apa lo gak takut ??”, tanya Lupus.
“Karena Poppy takut makanya minta Abang temenin.”,jawab Poppy sekenanya.

Ketika sedang melewati jalanan yang lumayan sepi,tiba-tiba si sopir becak berkata…
“Den, apa aden tidak mencium bau aneh gak ??Kok bulu tekuk saya jadi merinding ya??”,Tanya sopir becak dari belakang.
“Duh… Bapak ini jangan nakutin gitu dong ! “,jawab Lupus.
“Biasa aja lagi Pak, tadi tu Poppy yang kentut kok !!”

0 orang pinter ngasi pendapat, gimana dengan kamu?: