Tanggap Teknologi [2]


Menilik pada tulisan gw yang ini, artikel yang gw ikut sertakan dalam lomba HIMA TI Blog kompetisi 2010 Politeknik Negeri Padang, gw jadi semakin gatel dalam menyuarakan opini gw tentang ke-“GAGAP”-an masyarakat akan teknologi. GAGAP yang gw maksud di sini bukan karena ketidakpandaian masyarakat dalam mengkonsumsi teknologi tapi ketidakpandaian masyarakat dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Hari gini siapa sih yang masih GAPTEK ? Semua orang hampir menikmati teknologi. Di sekeliling kita selalu ada teknologi. Televisi, HandPhone, komputer, refrigerator, rice cooker, bahkan dispenser bisa dikatakan teknologi, karena prinsipnya teknologi adalah system / alat yang memudahkan pekerjaan manusia. Dan dewasa ini teknologi komputer khususnya internet selalu menjadi pembicaraan terhangat di setiap kesempatan. Istilah internet seolah-olah dicangkok ke dalam otak masyarakat sebagai pengertian dari teknologi. Internet yang menawarkan berbagai fitur yang menarik sungguh mencuri perhatian masyarakat mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Kecemasan orangtua akan hadirnya internet dan kegembiraan anak muda akan semakin mudahnya mengakses internet. Kecemasan orangtua yang selalu memandang sisi negatif pada perkembangan internet, kegembiraan anak muda yang menikmati sisi negatif internet walau tak jarang juga memanfaatkan sisi positifnya.


Di sini gw tidak akan menjelaskan satu persatu apa kelebihan (+) dan kekurangan (-) dari perkembangan teknologi internet tersebut. Sesuai dengan tema yang gw gambarkan di atas, Ke-GAGAP-an masyarakat memanfaatkan teknologi internet, gw mencoba memberikan opini gw terhadap polemik yang ada. Siapa sih yang tidak mengenal facebook, twitter, friendster, fupei dan jejaring sosial sejenis lainnya? Di sini semua penggunanya bebas melakukan apa saja seenak udel mereka. Berkata kotor, SARA, mencaci maki, fitnah, pornoaksi, pornografi, jadi jangan heran jika tiba-tiba loe nemu profil pic friendster yang lagi mamerin (maaf) buah dadanya bahkan “adek”nya, facebook yang isinya umpatan, makian, keluhan, makian dan umpatan . Ingat! Internet jaringannya GLOBAL lho. MENDUNIA. Loe tidak sendiri. Di sini orang menilai dirimu dari apa yang kamu berikan dan apa yang kamu tulis. Kalo loe mamer alat kelamin, ya loe bararti memberitahu orang2 bahwa loe bukan dari kalangan baik2. Kalo loe kerjaannya ngeluh, ngumpat berarti loe menunjukkan bahwa itu lah sifat loe. Gw coba melihat facebook. Berapa banyak sih karakter huruf yang disediakan untuk memasang status ? 140 karakter (kalaupun lebih tetap terbatas kan) ? Itu setara dengan panjang 1 sms dan paling banter cuma bisa memuat dua kalimat (dengan bahasa yang benar/dimengerti). Saat loe ingin mengeluh terhadap sesuatu hal yang memang beralasan loe akan terbentur pada keterbatasan karakter yang tersedia. Dan saat ada fitur CATATAN, loe pasti berfikir. Kalo di catatan pasti orang ga akan ada yang baca, karena sejatinya manusia ini memang haus akan perhatian. Begitu juga untuk yang pembaca status facebook, Kalo status udah mulai panjang lebar, alamat status tersebut tidak akan dibaca. Sehingga dari hubungan timbal balik ini manjadikan manusia untuk males nulis. Update status yang singkat-singkat aja. Ujung-ujungnya perbendaharaan kosa kata SEMPIT, kreatifitas nulis MENURUN, kemampuan merangkai kata-kata menjadi kalimat PAYAH. Saat buat laporan, karya tulis, skripsi ujung-ujungnya cuma bisa CO-PAS(COpy-PASte). Masya Allah. Begghh


Daannnnnn….. dari situ gw merekomendasikan loe2 buat nge-blog. Prestise ngeblog lebih tinggi lho dari nge-FB, nge-FS ataupun Nge-Twit. Ibaratnya Facebook seperti kos2-an. Satu kos bisa berpenghuni puluhan orang dan loe ga bebas ngapa2-in tapi dengan blog loe punya rumah sendiri. Loe bebas ngapain aja, bebas berteriak menyuarakan pendapat loe, bebas nulis apa saja, bebas mengutarakan pendapat/opini loe, ga perlu takut salah dengan kosa kata yang ngawur, pemakaian istilah yang ga bener, karena kalo lo salah, BAH itu kan rumah loe, wajar dong kalo melakukan kesalahan.

Tapi ingat, loe tetap harus bijak dalam menyampaikan opini dengan kalimat-kalimat yang baik/dimengerti walau belum tentu benar, jangan sampai jari2 loe kepeleset. Karena di dunia internet loe gak sendirian aja dan di luar sana masih BUAANNYYAAAKKK orang-orang yang masih belum “BISA” baca.

Yaaa itung-itung belajar nulis lah ;D


Best Regards :)

0 orang pinter ngasi pendapat, gimana dengan kamu?: